LAMINASI

Laminasi adalah lapisan tipis dan transparan yang direkatkan di atas media cetak dengan tujuan untuk menambah daya tahan cetakan dan memberikan tampilan yang berbeda.

DIREKATKAN artinya laminasi memang memiliki lem baik sistem dingin atau panas
MEMBERIKAN TAMPILAN BEDA artinya laminasi memang memiliki tampilan  doff, glossy atau efek 3D lainnya seperti canvas, kulit jeruk dan sebagainya.

MENAMBAH DAYA TAHAN CETAKAN artinya laminasi mampu menjaga cetakan dari air, minyak, zat2 kima, sinar matahari dan goresan2 ketika dipegang atau di tempatkan dimana aja

Jadi fungsi laminasi untuk hasil cetakan adalah penting dan memang ada mesin khusus untuk merekatkan laminasi ke media cetak.

Mesin laminasi panas, dinamakan laminasi panas karena sistem lemnya harus direkatkan pada suhu tertentu
Laminasi sendiri memiliki beberapa kriteria yang berbeda sesuai dengan tujuannya sendiri, misal sebagai berikut :

1. Laminasi untuk sticker striping atau sticker otomotif biasanya harus laminasi pvc dengan ketebalan maksimal 80 mikron, dimana semakin tipis harga laminasinya juga pasti lebih mahal. Dalam kondisi sticker motor atau mobil kenapa laminasi harus tipis karena nanti berhubungan dengan kemudahan pemasangan dan keawetan cetakan menempel pada body mobil atau motor mengingat lekukan atau bentuk motor dan mobil yang tidak datar sehingga laminasi yang tebal pasti akan merepotkan
2. Laminasi untuk sticker lantai biasanya harus yang paling tebal karena dia akan diinjak oleh banyak benda termasuk manusia makanya kalo tipis akan mudah sobek

jadi pemilihan laminasi itu harus merujuk ke arah apa cetakan akan kita pakai dan tentunya juga efek apa yang ingin kita capai dari penggunaan laminasi tersebut.

Jadi sekali lagi semua kembali kepada kebutuhan dan budget yang ingin kita keluarkan

Teknologi Rotogravure di Dunia Percetakan

Rotogravure adalah salah satu teknologi dalam dunia percetakan. Rotogravure sendiri dalam dunia grafika berarti cetak dalam. Atau dalam bahasa awam adalah teknologi cetak yang biasa digunakan untuk mencetak media yang terbuat dari bahan yang fleksibel (misalnya; berbagai jenis plastik, alumunium dan kertas serta PVC). Bahan yang akan dicetak adalah dalam bentuk rol atau gulungan. Hasil dari cetakan rotogravure tersebut tidak langsung dapat dinikmati oleh konsumen, tetapi harus melalui beberapa tahap, sbb (misalnya pembuatan kemasan makanan ringan anak-anak)

Plastik hasil cetakan dilaminasi terlebih dahulu dengan menempatkan rol yang telah dicetak ke mesin laminasi, kemudian plastik rol tersebut dilapisi dengan bahan perekat dan ditempelkan ke media lain berupa “metalize” (campuran antara bahan plastik yang dilapisi dengan alumunium).

Hasil rol yang telah dilaminasi kemudian dikeringkan (di “aging”) terlebih dahulu. Rol yang telah dikeringkan kemudian dibawa ke mesin “slitter”, untuk memotong gulungan panjang dan lebar menjadi ukuran tertentu sesuai dengan pesanan dari produsen makanan ringan tersebut. Proses tersebut diatas hanya gambaran singkat saja, dibalik itu masih banyak sekali teknologi yang digunakan dalam dunia rotogravure untuk menghasilkan suatu kemasan. Mulai dari desain, pembuatan tabung silinder dari besi, pelapisan tembaga, pembuatan gambar diatas silinder besi yang telah dilapis tembaga, pelapisan chrome, pencetakan, inspeksi, laminasi, slitting (pemotongan), pembuatan kantong (kalau memang ordernya terkirim bentuk kantong) serta masih banyak lagi proses didalamnya. Karena dalam prosesnya merubah bentuk bahan dasar menjadi bahan jadi, biasanya proses ini dinamakan proses “converting” atau dengan kata lain adalah “converting industry”

Adapun beberapa contoh sehari-hari dari hasil converting adalah, sebagai berikut; 1. Kemasan mi instan 2. Kemasan obat-obatan (selain kapsulnya dan syrup serta tetes mata) 3. Kemasan makanan ringan 4. Kemasan label botol air mineral dan air isotonik (dinamakan shrink label) 5. Tutup gelas minuman air mineral dll (lid cup) 6. Dan sejenisnya.

Resolusi Untuk Design Spanduk

contoh design spanduk

Cara membuat desain spanduk untuk dicetak secara digital, saya masih beranggapan bahwa semakin tinggi resolusi yang di gunakan maka semakin bagus hasilnya. Anggapan itu sebenarnya tidak salah. Secara teori, di dunia cetak mencetak, memang demikian adanya. Namun, dalam prakteknya, hanya menggunakan resolusi antara 50-60 pixel/inch.

Mengapa demikian?

Mengenai resolusi yang diperlukan untuk desain spanduk digital, kenyataannya memang tidak perlu lebih dari 60 pixel/inch. Ada beberapa alasan yang melandasi hal tersebut, yaitu :

1. Spanduk adalah media luar ruang (outdoor), yang nota bene akan dilihat dari kejauhan. Karenanya, cara melihat dari jarak jauh itu tidak memerlukan resolusi yang besar melainkan cukup 60 pixel/inch. Meskipun angkanya kecil, namun jika dari kejauhan akan tetap terlihat bagus/tajam hasilnya.
2. Resolusi yang melebihi 60 pixel/inch (apalagi sampai 300 pixel/inch), hanya akan membuat dokumen menjadi berat dan prosesnya akan lambat. Karena itu, walaupun kita membuat resolusi yang tinggi karena ingin hasil yang tajam, tetap saja operator yang ada di penyedia jasa digital printing akan menurunkannya hingga 60 pixel/inch.
3. Mesin digital sudah mempunyai resolusi sendiri, dan bermacam-macam DPI hingga 1441 x 720, 1200x600, 600 x 600 dst

Itulah yang menurut saya menjadi alasan para penyedia jasa digital printing menggunakan resolusi 60 pixel/inch.  Jadi setelah mengetahui hal tersebut, selanjutnya gunakan saja resolusi 60 pixel/inch jika ingin mendesain spanduk digital. Juga merasa terbantu karena dengan resolusi seperti itu, pekerjaan menjadi lebih cepat prosesnya.